Perdarahan Menstruasi Berat (PMB) atau Heavy Menstrual Bleeding (HMB) sering menjadi keluhan yang dialami banyak perempuan. Mereka yang mengalami kondisi ini memiliki durasi dan jumlah perdarahan menstruasi yang lebih intens dari kondisi normal.
Wanita yang mengalami PMB mengeluarkan darah haid lebih dari 80 ml atau sekitar 16 sendok teh per siklus. Sedangkan normalnya adalah sekitar 30-40 ml per siklus.
Kendati sering diabaikan oleh banyak wanita, kondisi ini jika dibiarkan bisa membahayakan kesehatan seperti sesak napas dan masalah penyakit jantung.
“Tidak sedikit perempuan yang masih percaya bahwa PMB adalah bagian normal dari menstruasi. Kenyataannya, menurut data 1 dari 4 usia perempuan usia produktif berisiko memgalami PMB,” kata ahli kandungan, dr. Achmad Kemal Harzif, Sp.OG, Subsp. FER, saat ditemui dalam acara Media Briefing di kawasan Jakarta Selatan, Senin (26/5/2025).
Lebih lanjut, ia menjabarkan gejala lainnya seperti harus mengganti pembalut setiap kurang dari 2 jam karena penuh, menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari, darah yang keluar berupa gumpalan besar dan rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah yang mengganggu aktivitas harian.
Untuk pemicu terjadinya PMB yakni adanya polip endometrium, yaitu jaringan nonkanker yang tumbuh menonjol pada lapisan rahim atau leher rahim. Kemudian endometriosis, radang panggul, ovulasi tidak teratur, hormonal tidak seimbang, adenomiosis dan penyebab lainnya.
BACA JUGA LAINNYA
Pengobatan PMB
Saat ini, ada beberapa jenis terapi bagi pasien dengan keluhan PMB. Sebelumnya dokter akan melakukan identifikasi penyebab PMB lewat diagnosis, dan pasien akan diberikan pilihan.
“Terkait terapi, tergantung situasi yang dijalani pasien. Jika pasien sedang mencoba untuk hamil, maka yang perlu dilakukan adalah manajemen medis seperti penggunaan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) dan asam traneksamat. Namun jika pasien tidak sedang mencoba hamil, ada beberapa terapi yang bisa dilakukan salah satunya dengan Levonorgestrel- releasing intrauterine system (LNG-IUS) yang merupakan alternatif terapi yang reversible dan efektif untuk pengobatan medis dan dalam penanganan PMB.”
LNG-IUS merupakan perangkat kecil berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim, yang merupakan alat kontrasepsi. Namun, cara kerja alat ini mampu menjadi pilihan terapi untuk mengatasi PMB. Perangkat ini melepaskan hormon Levonorgestrel secara lokal dan perlahan hanya di dalam rahim, dan bekerja menipiskan lapisan rahim serta mencegah endometrium menjadi terlalu tebal.
LNG-IUS bisa menjadi pilihan terapi yang efektif untuk PMB, dan secara signifikan lebih efektif daripada pil kontrasepsi oral kombinasi (COC) dalam mengurangi kehilangan darah menstruasi. Beberapa uji penelitian menunjukkan bahwa LNG-IUS secara signifikan efektif dalam mengobati perempuan dengan PMB selama penggunaan hingga 5 tahun. Menurut beberapa panduan internasional, LNG- IUS direkomendasikan sebagai pilihan lini pertama pengobatan untuk PMB10.